Jumat, 30 Maret 2012

Ringkasan diskusi publik "Menata Ulang Indonesia".


Ringkasan Diskusi Publik : Menata Ulang Indonesia

Ringkasan ini mungkin akan saya format secara poin2 mengingat kapasitas otak peringkas (ra sah protes hahahaha). Acara ini diselenggarakan oleh MPM Muhammadiyah dengan pembicara Buya Syafii Maarif, Busro Muqqodas (wakil KPK),Revrison Baswir (Ekonom).

1.      Pembukaan
Oleh : Ketua MPM Muhammadiyah

Permasalahan yang disoroti beliau ada 2:
·         Dekonstruksi UU
Ini akan berdampak pada “penyisipan” beberapa wacana2 yang tidak diharapkan.sebagai contoh liberalisme pada UU migas.
·         Dualisme
Contoh:
ð  Parpol yang tidak konsisten. Parpol tersebut akan bergerak sesuai dengan kepentingan, bukan berlandas pada konsistensi.

2.      Keynote Speaker
Buya Syafii Maarif

            Indonesia terhitung bangsa yang masih muda. Ditilik dari segi sejarah, Indonesia ada sejak 1920 bukan beratus tahun yang lalu ketika majapahit atau sriwijaya berjaya. Konsep NKRI perlu kita pertanyakan lagi implementasinya. Bayangkan, negara Swiss, Malaysia, Amerika Serikat berbentuk federal yang notabenenya negara2 tersebut adalah bangsa yang tak semajemuk Indonesia. Apalagi indonesia itu wilayahnya berpulau2. Malaysia terbentuk dari negara kemudian baru berproses menjadi bangsa,tetapi Indonesia merupakan bangsa yang kemudian menjadi negara. Ditinjau dari poin ini, seharusnya Indonesia lebih mapan dari malaysia.

            Reformasi membawa kita pada romantisme perpolitikan dimana timbul euforia diantara politikus2 yang membuat partai tanpa ideologi yang jelas. Kita harus bisa menentukan bagaimana kita menyikapi efek euforia ini.

Di Indonesia itu banyak akademisi yang bergelar Dr, PhD, Prof dll,mereka adalah individu2 yang cerdas dari segi intelektual tapi sedikit dari mereka yang cerdas secara spiritual yang peduli akan bangsanya.

3.      Diskusi tentang Korupsi
Oleh: Busro Muqqodas (wakil KPK)

            Sumber korupsi terbesar didunia adalah partai politik (Riset yang dilakukan oleh badan anti korupsi sedunia). Proses2 yang ada dalam politik bersifat kotor yang akan menghasilkan aktor2 korupsi. Ada tujuan yang pasti dalam agenda perpolitikan yaitu memperkuat kedudukan posisi. Koalisi yang sekarang terjadi adalah bukan bersifat profesional tapi bersifat transaksional.Kasus2 korupsi tidak hanya dilakukan oleh parpol yang berhaluan nasionalis atau non-agama, parpol2 berbasis agamapun banyak yang terjegal korupsi. Termasuk parpol Islam. Untuk beberapa oknum, ideologi islam yang mereka usung tak sesuai dengan perilaku mereka. Untuk menata ulang Indonesia, tidak perlu memperlemah parpol tapi menindak tegas elit2 parpol yang bermasalah dan perlu penguatan dari segi controlling,terutama dari kita sebagai mahasiswa.

Contoh kasus korupsi:
·         Jumlah pengeluaran surat izin pertambangan di daerah2 meningkat ketika masa pemilu. Disinyalir ada kesepakatan terselubung antara pihak pemda (incumbent) dengan pengusaha2. (Kajian KPK)
·         Pengukuran di bidang migas yang dilakukan tidak secara komputerisasi (secara manual), memudahkan oknum untuk memanipulasi data.sehingga diluar negeri ditemukan dana sebesar Rp 164 Trilliun yang disinyalir akan dicuci (money laundry) dan ada 11 bank nasional yang terlibat. (Litbang KPK)

KPK adalah badan yang rawan ancaman dan itu bisa datang darimana saja.contoh kasus,ketika KPK berhasil mengungkap 210 kasus korupsi, DPR malah ingin merevisi undang2 KPK. Hal ini perlu dipertanyakan lagi. Apakah ini merupakan upaya pemandulan KPK secara sistematis?

Aktivis2 muda belum banyak yang tersadar akan gerakan, kita masih punya beberapa masalah seperti:
1.      Pergerakan masih sendiri2,belum terorganisasi secara baik.
2.      Civitas akademika masih disibukkan (atau sengaja disibukkan) dengan hal2 terkait “Kuliah” dan akreditasi.

4 .  Diskusi tentang Ekonomi
           
            Permasalahan yang mendasar di perekonomian Indonesia adalah penjagaan alat-alat produksi negara. Banyak alat-alat produksi negara yang dikuasai asing,seperti perminyakaan di Riau dipegang oleh Chevron, pertambangan emas di Papua dipegang oleh Freeport,dll. Fakta yang lebih mencengangkan adalah perkebunan sawit di Indonesia yang dipegang BUMN hanya 7,8%. Isu kenaikan BBM hanya bagian kecil dari invasi kapitalisme. Pemerintah menargetkan pada tahun 2015 akan terjadi konversi BBM. Kebijakan ini memungkinkan perusahaan pertambangan asing seperti Chevron, Shell, Petronas dll akan membuka SPBU di seluruh daerah di Indonesia.

            Keadaan terparah dari dari Invasi kapitalisme terjadi jika legalisasi pertambangan atau sumber daya lainnya akan dipegang oleh para kapitalis secara tidak langsung melalui pemerintah daerah. Pemilu menjadi lahan empuk bagi para kapitalis tersebut. Ada fakta menarik mengenai ini bahwa sumber dana parpol adalah dari pertambangan.

Kesimpulan

Untuk menata ulang Indonesia, diperlukan sebuah gerakan sosial, gerakan sosial ini harus dimulai dengan revolusi gerakan mental. Diperlukan kesadaran dari seluruh komponen masyarakat untuk mengubah cara berpikir dan bertindak yang sudah ada.

“Jika disamping demokrasi politik belum ada demokrasi ekonomi maka Indonesia belum bisa dikatakan merdeka”. Moh. Hatta.

HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!!!

*bila ada penyebutan nama individu atau institusi yang salah mohon dimaafkan karena keterbatasan perangkum sebagai makhluk tuhan sang pemilik kesempurnaan.