Selasa, 03 April 2012

Sejarah yang Terulang : Pelemahan Sistematis

Masih ingat dengan berita pemberangkatan beberapa BEM dan KNPI bersama Presiden SBY? Hal ini sangat aneh,ditengah masyarakat yang melibatkan masyarakat awam dan mahasiswa sedang berkecamuk dengan masalah kenaikan harga BBM di Indonesia, malah presiden berencana mengajak mahasiswa pergi ke china. Meskipun Menpora Andi Mallarangeng berkata jika keberangkatan para perwakilan BEM tidak ada hubungannya dengan presiden.

Kasus ini seperti pengulangan peristiwa ketika masa raja Louis XIV. Ketika para bangsawan diberi posisi dan ditempatkan di istana Versailles, walaupun cuma sebagai dekorator istana. Para mahasiswa sekarang sedang diglonggong dengan fasilitas-fasilitas yang “wah”,presensi kuliah 75% , PKM yang tak berfollow-up, akreditasi-akreditasi. Mahasiswa seakan terbuai dengan itu semua. Mengapa SBY takut dengan mahasiswa? Mengapa Louis XIV takut dengan para bangsawan?

Louis XIV trauma dengan pemberontakan “La Fronde” yang melibatkan para kaun bangsawan. La Fronde (1648-1652) terjadi karena para bangsawan sudah muak dengan melambungnya beban pajak yang tinggi untuk dana perang. Pemberontakan ini menewaskan Perdana Menteri pada saat masa perwalian itu yaitu PM Mazarin. Hal ini sama dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini, Pemerintah takut akan meledaknya Reformasi yang kedua. Reformasi 1998 terjadi karena memuncaknya inflasi dan membudayanya KKN. Hal ini membuat rakyat,yang dimotori oleh pergerakan mahasiswa, tersadar dan bertindak turun kejalan membawa petisi untuk segera menurunkan sang otoriter Soeharto. Begitu juga dengan para bangsawan La Fronde yang tersadar untuk mengubah sistem yang sudah bisa dipertahankan lagi.

Sejarah ada untuk dipelajari,sejarah ada untuk diambil mana yang baik dan meninggalkan yang buruk. Sejenak mari kita renungkan. Kehadiran kita (Mahasiswa) disini. Kita memperoleh tanggungjawab moral dari para masyarakat yang tak seberuntung kita yang tak mengecap gurihnya intelektualitas. Perlahan-lahan tinggalkan individualistis kita, karena pohon kapitalisme tumbuh subur ketika dipupuki individualistis yang membabibuta. Mari buka pikiran untuk melihat apa-apa saja yang terjadi disekitar kita. Karena patung burung garuda yang terpajang diruang tamu rumah kita telah berkatadengan jelas pada poin yang kelima “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Hidup Mahasiswa Indonesia!


Oleh: Jenark Kidjing

Referensi
  • Alice Armini, Kemunafikan dalam Tartuffe sebuah karya Molliere sebuah komedi klasik abad 17: FIB UI 1994.
  • 87 BEM ke China Bersamaan SBY
    Kamis, 22 Maret 2012 00:09 WIB
    http://www.mediaindonesia.com/read/2...Bersamaan-SBY-