Selasa, 01 April 2014

“Musik: Tradisi dan Modernitas”

Review Band: Wagakki (Jepang)



Wagakki adalah sebuah band bergenre Rock – Etnik Kontemporer yang mempunyai 8 Personil:

Yuko Suzuhana à Vokal
Daisuke Kaminaga àShakuhachi (Suling tradisional Jepang)
Kiyoshi Ibukuro à Koto (Kecapi tradisional Jepang)
Beni Ninagawa à Shamishen (Alat petik tradisional Jepang)
Kurona à Wadaiko (Drum tradisional Jepang)
Machiya à Gitar
Asa à Bass
Wasabià Drum

Secara harfiah, arti dari “Wagakki” sendiri adalah “alat musik tradisional Jepang”. Mereka memadukan unsur-unsur musik tradisi dalam komposisi rock. Instrumen-instrumen seperti Shakuhachi, Koto, Shamishen dan Wadaiko, memberi warna yang lain dalam nafas musik mereka. Tak hanya instrument, teknik – teknik vocal tradisional juga didendangkan dalam beberapa bagian lagu. Seperti hentakan suara yang sering digunakan dalam ansambel perkusi Taiko.

Secara visual mereka juga menonjolkan ke-Jepang-an mereka. Seperti pemilihan kostum yang dikombinasi secara apik mengikuti mode-mode harajuku. Pemakaian beberapa hand property yang khas jepang, seperti topeng, payung , kipas dll. Selain itu yang menarik Wagakki juga melakukan gesture-gesture yang sering kita jumpai dalam kesenian tradisional Jepang dalam PV mereka. Gerakan badan dan lambaian kipas Yuko Suzuhana yang menyerupai pemain Kabuki (Teater tradisional Jepang) atau gesture mengangkat tangan khas para pemain taiko.

Sampai saat ini, Wagakki hanya meng-cover lagu-lagu dari VOCALOID. Saya sendiri kurang tahu motivasi Wagakki dalam karya cover-covernya, tetapi paling tidak Wagakki memberikan pemahaman kepada pendengarnya bahwa sejauh apapun teknologi berkembang, manusia tetaplah manusia , yang harus memahami asalnya. Dalam hal musik, kajian mengenai kemajuan teknologi dan keberadaan musik tradisi terus dilakukan. Ada yang berpendapat bahwa kolaborasi seperti yang dilakukan Wagakki pada komposisi/aransemen nya jika dilakukan dengan porsi yang tidak pas, hanya akan menempatkan musik tradisional sebagai “tempelan”. Apapun usahanya, kita harus mengapresiasi langkah-langkah para komposer, musisi, musikolog dan stake holder dalam musikyang lain, dalam menjaga musik tradisi mereka dengan cara masing-masing.

Referensi:
·         Farid Azroel Site: Blog.
·         KasKus

Salam Berkarya, Salam Budaya!
Reviewer: Kidjing

Jogja, 1 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar